Skandal-Skandal di MotoGP dari Masa ke Masa

MotoGP, sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia, bukan hanya diwarnai oleh teknologi canggih, rivalitas sengit, dan aksi spektakuler di lintasan. Sepanjang sejarahnya, MotoGP juga pernah diterpa skandal baik di lintasan maupun di balik layar. Skandal ini melibatkan pembalap, tim, hingga regulator, dan sering kali meninggalkan jejak kontroversi yang bertahun-tahun masih jadi bahan perbincangan. Mari kita telusuri skandal-skandal MotoGP berdasarkan dekade.

- Era 1980-an: Rivalitas Panas dan Kontroversi di Lintasan

Wayne Gardner vs Eddie Lawson
Di era 80-an, persaingan antar pembalap sering kali berujung pada manuver berbahaya. Salah satu yang terkenal adalah bentrokan antara Wayne Gardner dan Eddie Lawson. Mereka sering bersenggolan di lintasan, memicu perdebatan soal batas sportivitas.

Sponsor Rokok dan Kontroversi Etika
MotoGP saat itu sangat bergantung pada sponsor rokok. Kritik datang karena olahraga yang ditonton banyak anak-anak justru dipenuhi logo produk tembakau. Meski belum dianggap “skandal besar”, isu ini terus menghantui hingga akhirnya sponsor rokok dilarang pada awal 2000-an.

- Era 1990-an: Politik Tim dan Awal Drama Besar

Kevin Schwantz vs Wayne Rainey
Persaingan keduanya adalah salah satu yang paling sengit di era 90-an. Kontak keras di lintasan membuat hubungan mereka memanas. Beberapa insiden menimbulkan perdebatan apakah ada “perlakuan khusus” dari race direction terhadap pembalap tertentu.

Kasus Cidera dan Keselamatan
Skandal tak selalu soal politik, tetapi juga soal keselamatan. Pada 1993, Wayne Rainey lumpuh akibat kecelakaan di GP Misano. Banyak pihak menilai trek saat itu tidak memenuhi standar keamanan. Kritik keras pun ditujukan kepada penyelenggara yang dianggap lebih mementingkan bisnis ketimbang keselamatan pembalap.

- Era 2000-an: Perseteruan Rossi – Biaggi dan Capirossi – Harada

Valentino Rossi vs Max Biaggi
Rivalitas dua pembalap Italia ini jadi ikon skandal era 2000-an. Bukan hanya di lintasan, mereka juga kerap saling serang lewat media. Insiden Catalunya 2001, ketika keduanya hampir adu jotos setelah saling senggol, menjadi sorotan besar dunia.

Capirossi vs Harada (1998)
Di Argentina, Loris Capirossi menabrak Tetsuya Harada di tikungan terakhir demi merebut gelar juara dunia kelas 250cc. Aksi itu dicap “tidak sportif” dan hingga kini masih dianggap salah satu insiden paling kotor dalam sejarah balap motor.

Masuknya Sponsor Kontroversial
Sejumlah tim MotoGP di awal 2000-an bermitra dengan sponsor dari perusahaan yang kemudian terbukti bermasalah, seperti perusahaan investasi ilegal. Hal ini membuat citra MotoGP sempat tercoreng.

- Era 2010-an: Skandal Terbesar di Era Modern

Sepang Clash (2015)
Insiden Rossi vs Márquez di Sepang 2015 adalah skandal paling ikonik. Rossi menuduh Márquez sengaja menghalangi dirinya demi membantu Lorenzo meraih gelar. Hukuman start dari belakang di seri Valencia membuat peluang Rossi kandas, sementara Lorenzo jadi juara dunia. Hingga kini, fans masih terbelah soal siapa yang salah.

Team Orders Terselubung
Tuduhan “kerja sama diam-diam” antara Márquez dan Lorenzo di Valencia 2015 memperburuk kontroversi. Meski tak pernah terbukti, fans menuding adanya konspirasi antar pembalap Spanyol.

Kasus Doping Anthony West (2012 dan 2018)
Anthony West dua kali tersangkut kasus doping, membuatnya diskors panjang. Skandal ini jarang terjadi di MotoGP, sehingga menjadi perhatian besar.

Kecurangan Teknis Ducati (2019)
Ducati dituduh menggunakan perangkat aerodinamika ilegal di Qatar. Protes diajukan oleh Honda, Suzuki, Aprilia, dan KTM. Meski akhirnya dianggap legal, kasus ini membuka perdebatan soal interpretasi aturan aerodinamika.

- Era 2020-an: Skandal Baru di Balik Regulasi dan Finansial

Protes terhadap Yamaha (2020)
Yamaha sempat dihukum karena menggunakan komponen mesin tanpa persetujuan resmi dari FIM. Meski pembalapnya tidak didiskualifikasi, tim kehilangan poin konstruktor, yang memicu perdebatan soal ketatnya regulasi.

Sponsor Bermasalah Tim Kecil
Beberapa tim satelit kesulitan bertahan akibat sponsor yang ternyata fiktif atau gagal bayar. Kasus ini mirip dengan era 2000-an, menunjukkan masalah keuangan masih jadi skandal berulang di MotoGP.

Isu Politik Internal di Tim
Konflik internal sempat mencuat, seperti hubungan panas antara Maverick Viñales dan Yamaha (2021), yang berujung pada pemutusan kontrak mendadak. Viñales dituduh “merusak mesin” motornya sendiri karena frustrasi dengan performa tim.

Sejarah MotoGP membuktikan bahwa skandal adalah bagian tak terpisahkan dari olahraga ini. Mulai dari rivalitas panas, politik antar pembalap, doping, manipulasi teknis, hingga masalah finansial, semuanya telah mewarnai perjalanan MotoGP dari era 80-an hingga kini. Justru, skandal-skandal inilah yang membuat MotoGP semakin penuh drama dan menjadi tontonan menarik, bukan hanya soal siapa yang tercepat, tetapi juga siapa yang paling kuat menghadapi tekanan di balik layar.

Photo : @motogp