Velg Magnesium vs. Velg Karbon : Mengapa MotoGP Memilih Magnesium?
Dalam dunia balap motor kelas premier, setiap komponen dipilih dengan sangat teliti untuk mencapai performa puncak. Salah satu komponen krusial yang sering menjadi pertanyaan adalah velg. Mengapa motor-motor MotoGP, yang didesain untuk menjadi se-ringan mungkin, tidak menggunakan velg karbon, melainkan memilih velg magnesium?
Kekuatan dan Fleksibilitas
Velg magnesium, terutama yang ditempa (forged), memiliki rasio kekuatan terhadap bobot yang luar biasa. Material ini jauh lebih ringan dari aluminium, tetapi tetap sangat kuat untuk menahan beban ekstrem saat balapan. Namun, alasan utama penggunaan magnesium di MotoGP adalah fleksibilitasnya.
Velg magnesium memiliki kemampuan untuk sedikit melentur atau berdeformasi di bawah tekanan.
Fleksibilitas ini sangat penting karena membantu velg menyerap benturan kecil dan getaran dari permukaan lintasan. Ini memberikan "rasa" yang lebih baik bagi pembalap, memungkinkan mereka merasakan apa yang terjadi pada ban dengan lebih akurat. Sensitivitas ini sangat krusial saat menikung di kecepatan tinggi, di mana feedback dari ban bisa membedakan antara kecelakaan dan kemenangan.
Sebaliknya, velg karbon memiliki kekakuan yang sangat tinggi. Meskipun ini bisa menjadi keuntungan dalam beberapa aspek, kekakuan berlebih bisa menjadi bumerang di lintasan. Velg yang terlalu kaku bisa mengurangi feedback yang dirasakan pembalap dan bahkan bisa pecah jika mengalami benturan keras.
Usia Pakai dan Daya Tahan
Aspek lain yang menjadi pertimbangan adalah usia pakai dan daya tahan material. Velg magnesium, dengan sifatnya yang lebih ulet, cenderung lebih tahan lama dalam kondisi balap yang keras. Velg ini bisa mengalami benturan ringan dan hanya akan sedikit bengkok, bukan pecah. Namun, velg magnesium memiliki kelemahan, yaitu bisa berkorosi jika tidak dirawat dengan benar. Secara umum, usia pakai velg magnesium di MotoGP bisa mencapai 10-15 balapan sebelum perlu diganti.
Di sisi lain, velg karbon, meskipun sangat kuat dalam kondisi normal, memiliki usia pakai yang lebih pendek di lingkungan balap yang ekstrem. Jika mengalami benturan keras, material karbon bisa mengalami retak mikro yang tidak terlihat secara kasat mata, yang bisa membahayakan integritas velg di balapan berikutnya. Oleh karena itu, velg karbon di balap biasanya memiliki usia pakai lebih pendek dan sering diganti setelah 1-2 kali balapan untuk memastikan keamanan pembalap.
Pertimbangan Biaya
Biaya juga menjadi faktor penting. Proses pembuatan velg karbon jauh lebih rumit dan mahal dibandingkan velg magnesium. Meskipun biaya bukan masalah utama bagi tim pabrikan besar, ini menjadi pertimbangan penting bagi tim satelit dan tim-tim di kategori balap lain yang memiliki anggaran lebih terbatas.
Dengan demikian, pilihan velg magnesium di MotoGP adalah hasil dari keseimbangan yang cermat antara bobot, kekuatan, biaya, dan yang terpenting, keamanan dan feedback bagi pembalap. Velg magnesium menawarkan kombinasi terbaik dari semua faktor ini, menjadikannya pilihan standar untuk motor balap kelas dunia.
Photo : @ducaticorse